Monday, September 29, 2008

last day, Ramadhan

Bismillah.

Perlahan-lahan aku memulakan pendahuluan ini. Fikiranku agak terbejat setelah banyak menidurkan diri sepanjang bulan ini.Bulan Ramadhan yang seharusnya aku isi dengan amalan yang bisa melepaskan diri ini dari azab api neraka,meraih rahmat dan kasih sayang Tuhan yang tidak bertepi dan keampunanNYA yang melangit luas.

Kini, setelah di penghujung waktu, aku baru tersedar dari mimpi indah yang sementara. Betapa ruginya aku. Namun, jauh di sudut hati, aku tetap melafazkan kalimah tahmid. Alhamdulillah,sekurang-kurangnya aku masih sempat untuk memanfaatkan baki sisa waktu yang tinggal. Menggunakannya dengan sebaiknya. Memohon kesejahteraan hidupku, keluargaku, guru-guruku, sahabatku, dan seluruh umat Islam. Mengadu kepada Rabb sekalian alam, merintih dengan seluruh jiwaku. Aku benar-benar berharap masih punya usia untuk mengalu-alukan kedatangan Ramadhan pada tahun mendatang.

Ramadhan,
Aku masih kecil untuk memahamimu,
Aku masih mentah untuk menghargai insan sebaikmu,
Yang hadir setelah sepurnama aku terlalai,
Kau hulurkan tanganmu,
Tangan yang punya rahmat,
Tangan yang punya maghfirah,
Tangan yang punya pembebasan dari api neraka.

Namun,
Aku tetap aku,
Masih dengan dunia ciptaanku,
Biar satu persatu tangan yang kau hulur,
Tiada lagi untuk menarikku dari ruang zulmat ini…

Kini,
Setelah duniaku mengalami kehancuran,
Baru aku terjaga,
Aku terpana,
Aku tersedar,
Dunia ini hanya sementara…
Akirat jualah yang kekal selamanya…

Aku sambut tangan yang terakhir,
Tangan yang punya pembebasan dari api neraka,
Aku genggam erat tangan itu,
Itulah harapan terakhirku,

Tangan itu,
Kuharap dapat membimbingku menemuimu,
Ramadhan,
Aku sanggup menunggumu walau sepurnama…

Saat itu,
Aku akan menghargaimu,
Dengan segenap nafas dan jiwaku.

Maka,
Pandulah aku menyintai Tuhanku..
Dialah yang satu dalam hatiku..

0 k0t0rans: